Kesurupan Ditinjau Dari Kacamata Medis
Menanggapi adanya kesurupan, dari kacamata medis kesurupan bukanlah karena kemasukan mahluk halus atau roh orang yang sudah meninggal. Pandangan itu muncul karena adanya sebuah generalisasi yang salah ditengah masyarakat, bahwa kesurupan adalah karena kemasukan setan atau jin.
Kesurupan adalah sebuah reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi desosiasi. Reaksi desosiasi adalah sebuah kondisi kejiwaan yang mengakibatkan hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari realitas disekitarnya. Kehilangan kemampuan ini bisa bermacam-macam, karena faktor pemicunya, antara lain karena stress, beban pikiran yang terlalu besar, sampai karena kehilangan orang yang disayangi.
Bila faktor pendukung desosiasi semakin menumpuk pada diri seseorang, pada sebuah waktu tertentu bisa menyebabkan sebuah reaksi negatif yang berhubungan erat dengan faktor pemicunya. Pada fenomena kesurupan hampir kebanyakan korbannya adalah kaum hawa atau perempuan. Pasalnya hal ini tidak lepas dari adanya sifat kaum perempuan yang lebih mudah merasa sensitif terhadap apapun yang terjadi disekitarnya. Kondisi ini terlihat dari beberapa perempuan yang mendapat suatu masalah, cenderung memendam dan merenungi persoalan yang dialami secara mendalam. Apalagi hal-hal yang mengguncang jiwa dan pikirannya secara dratis.
Untuk mengobati kesurupan, para psikiater biasanya akan berusaha memberikan ketenangan pada korban. Misalnya dibawa ke ruangan yang tenang lalu diberi suntikan obat tidur atau penenang. Kondisi ini adalah untuk menenangkan pikiran yang sedang kacau. Begitu si korban kesurupan bangun, maka dia sudah bisa sadar dan tidak merasakan apa-apa. Adapun salah satu cara menghindari kesurupan, seseorang harus punya kepribadian yang matang dan stabil. Artinya bila terjadi permasalahan, seseorang dengan iklas dan mampu berpikir secara jernih bahwa itu adalah sebuah bagian dari kehidupan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk diambil hikmahnya, bukan justru malah membuat jiwanya semakin terguncang.
< UNIK, MISTERI